Seharusnya saya memberi kabar terlebih dahulu kepada Ayah dan Ibunya, bahwa saya telah sampai. Namun apa daya, sejak di bis saya tak bisa mendapatkan koneksi internet. Kedatangan saya waktu itu bisa saja cukup mendadak.
Saya kentuk pagar dan ucapkan salam. Terdengar sayup jawaban dari dalam rumah. Beberapa saat seorang pria paruh baya keluar dari pintu rumah. Ya, beliau adalah ayah darinya. Tak sedikitpun berbeda sejak kami bercakap di video call sekitar sebulan sebelumnya. Sayapun masuk dengan membawa tentengan tas carrier dan tas selempang kecil.
Kami memulai obrolan ringan. Setelah beberapa saat, ibunya datang dengan membawa makanan di loyang. Makanan yang telah dijanjikan sebelumnya saat kami berbincang via Whatsapp. Beliau sangat mempersiapkan hidangan itu. Soto Padang! Terimakasih umi! Saya yang cukup kelaparan saat itu segera menyantapnya dengan lahap. Kami sambil melanjutkan mengobrol, hingga semangkuk soto di tangan ludes.
Setelah berbincang kesana-kemari dengan ayahnya, saya belum juga melihat tanda-tanda dia akan hadir di ruang tamu itu. Sesekali ayahnya memanggilnya. Namun nampaknya dia belum saja muncul. Hingga akhirnya, dia muncul ke ruang tamu dan bergabung bersama ayah ibunya. Duduk disamping ibunya, dengan membawa laptop.
Itulah kali pertama kami bertemu dan melihat satu sama lain secara langsung.
Mungkin, kami masih merasa asing satu sama lain. Namun obrolan sore itu membuat kami selangkah lebih maju untuk saling mengenal, sebelum beberapa hari setelah itu kami akan melangsungkan lamaran.
Topik teknis tentang pernikahan menjadi bahasan utama kala itu.
Saya pun mengikuti.
Ditulis oleh Vempi Satriya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar