Pages

Minggu, 25 November 2018

How we plan our wedding: decoration

Dalam mempersiapkan pernikahan, ada beberapa orang lebih ingin menyiapkan acara pernikahannya sendiri. Alasannya bisa jadi karena pertimbanganann budget, keinginan pada spesifikasi tertentu yang tidak ada di vendor, atau lebih untuk memanfaatkan skill dan pengalaman sendiri yang bisa dimanfaatkan. Atau bisa juga gabungan dari semua alasan yang intinya adalah untuk menekan efisiensi dari sebuah persiapan pernikahan.

Sumber: pinterest.com

Pakai jasa WO atau tidak?


Bagi kami, selain karena pertimbangan budget, persiapan pernikahan ini bisa jadi ajang berkreasi untuk kami berdua. Saat itu kami telah sepakat untuk sebisa mungkin mengkonsep dan mengorganisir acara sendiri. Pertimbangan itulah juga yang melatarbelakangi kami tak menggunakan wedding organizer (WO). Sebenarnya dengan menggunakan WO, kami khususnya Tazkia (karena saya tak bisa membantu banyak dari Jepang) tak akan perlu repot-repot mikir dan wara wiri kesana-kemari untuk mempersiapkan acara. Namun hal itu nampaknya di sisi lain akan membatasi kreativitas kita dalam membuat perencanaan dana yang efisien. Bayangkan saja, jika kita bisa leluasa memilih vendor masing-masing item dengan budget seminimal mungkin tapi kualitas bagus, ada berapa jumlah budget yang bisa kita efisienkan dari seluruh total pengeluaran. Bukan berarti saya tidak menyarankan menggunakan WO ya, hehe no offense. Soalnya jujur saya juga pengen banget bikin usaha WO, usai merasakan gimana rasanya menyiapkan acara pernikahan kami kemarin. Haha. Anyway, intinya, concern  utama kami saat itu adalah efisiensi budget dan sebisa mungkin memanfaatan sumber daya yang dipunyai terlebih dulu, namun menghasilkan output acara yang indah dan berkesan sebagai sebuah momen sekali seumur hidup.

Setelah menentukan apakah memakai jasa WO atau tidak, kami kemudian bergerak cepat dengan membahas satu persatu persiapan yang perlu kita bahas mulai saat itu, karena pada saat-saat itu sudah menjelang 2.5 bulan sebelum hari-H. Sebuah rentang waktu yang cukup pendek, namun cukup. Dari semua pembahasan apa-apa saja yang dibutuhkan dalam sebuah acara pernikahan seperti gedung, katering, perdesainan undangan, dokumentasi, souvenir, dan busana, salah satu yang menjadi pembahasan utama kami adalah tentang tema dekorasi dan pilihan vendornya.

Jauh sebelum rencana pernikahan, saya cukup tertarik untuk melihat beberapa referensi-referensi dekorasi dan hasil-hasil fotografi acara nikahan di Instagram, Pinterest ataupun Youtube. Memang, yang saya lihat kebanyakan adalah acara pernikahan yang cukup mewah dan pastinya dibutuhkan budget yang tak sedikit. Namun, kalau bisa seperti itu tapi bisa dengan budget yang murah kenapa tidak?

Tema dekorasi

Saat membicarakan konsep di rumahnya, hal pertama yang kami bahas selain rundown umum acara adalah tentang tema dekorasi pernikahan. Kami sepakat dengan satu konsep yang sama, yakni Rustic. Tidak terlalu spesifik pada Rustic yang seharusnya, tapi lebih pada sebagian idenya dalam penggunaan corak warna dan nuansa alami dan natural dari kayu dan tumbuhan. Saya pribadi suka melihat kombinasi warna kayu dan hijaunya tumbuhan pada sebuah dekorasi.

Untuk pilihan nuansa warna saya menyukai kombinasi warna gading, hijau tumbuhan dan coklat keemasan. Banyak konsep tema pernikahan yang ga tanggung-tanggung dalam menciptakan nuansa yang seragam. Seperti contoh gambar di bawah ini, bagaimana sebuah kombinasi warna dimainkan. tentunya jika benar-benar ingin menerapkannnya butuh budget yang tidak sedikit dan vendor yang cukup profesional.
Sumber: pinterest.com
Hanya saja, jika kita menginginkan kombinasi warna tertentu, kita juga harus pertimbangkan dengan venue kita. Apakah itu di gedung atau outdoor. Jika gedung maka akan lebih terbatas pemilihan nuansa warna, karena akan sangat tergantung dengan warna cat dan tampilan gedung secara keseluruhan. Maka saat itu kami akhirnya sangat longgar dalam hal pemilihan nuansa warna. Kami harus lebih bijak dan realistis dengan konstrain yang ada.

Sejak saat itu kami saling bertukar gambar, brainstorming dan memberi usulan satu sama lain melalui email setelah saya pulang kembali ke Jepang seusai lamaran. Dari sekian bagian dekorasi, berikut ini yang kami bahas saat itu. Namun, perlu digaris bawahi, gambar-gambar yang saya tampilkan di sini, bukan gambar dekorasi pernikahan kami. Gambar-gambar tersebut merupakan referensi yang kami jadikan patokan kami saat itu. Untuk tulisan tentang review dekorasi pernikahan kami bisa dibaca di sini.

1. Latar belakang pelaminan

Setelah mendapatkan tema, kami coba browsing gambar-gambar di internet. Hasilnya, kami mendapatkan beberapa referensi gambar yang cukup menarik. Dari beberapa inspirasi tersebut dan selera pribadi, akhirnya, kami putuskan secara umum, dekorasi dominan pada warna dan bahan kayu dan dedaunan ditambah variasi bunga dengan warna vintage yang tidak terlalu mencolok. Mulai dari pemilihan ini, pertimbangan kami yang utama adalah penyesuaian budget dan ketersediaan dari pihak vendor. Dua pertimbangan itu menjadi sangat utama, ketika itu menjadi konstrain untuk persiapan pernikahan kami.

Contoh pelaminan dengan kombinasi coklat dan hijau yang menarik
Sumber: maryousif.org

Contoh lainnya dengan nuansa ukiran kayu tradisional
Sumber: thebridedept.com

2. Jalan dan pagar menuju pelaminan

Untuk pernikahan kami, kami tentukan untuk mengkondisikan pembagian tamu putra dan putri. Sehingga kita membutuhkan adanya pagar yang sekaligus menjadi dekorasi jalan menuju pelaminan. Kami memilih untuk menggunakan dua pagar di sisi kiri dan kanan karpet merah. Gambar di bawah adalah yang kami kami dapatkan dari vendor yang akhirnya kami pilih untuk membantu kami, Samara Decoration. Akhirnya kami memilih pagar sederhana, dengan hiasan bunga yang menjalar sepanjang pagar.
Contoh Pagar dari vendor yang kita pakai
Sumber: Samara Decoration

3. Gazebo

Gazebo sudah umum digunakan di dekorasi pernikahan. Saya sebenarnya juga kurang paham kenapa bisa disebut gazebo. Dalam hal perdekorasian pernikahan, gazebo biasanya dibedakan dengan pergola, gerbang atau gate. Gazebo diletakan setelah gerbang di sisi dalam ruangan. Gazebo secara dimensi lebih luas dibandingkan gate yang hanyadua dimensi saja. Saat itu saya usulkan ke Tazkia untuk memilih desain gazebo yang lebih didominasi tanaman gantung. Kalau bisa sepadat mungkin.

Sumber: pinterest.com



4. Bilik VIP

Karena kebetulan ada beberapa tamu undangan VIP, kami siapkan space khusus untuk para tamu VIP tersebut. Dengan gerbang sederhana dan pagar yang melingkarinya. Bilik VIP ini kami rencanakan untuk diletakkan di sisi samping dekat panggung. Contoh gambar di bawah juga kami dapatkan dari vendor dekorasi kami, Samara Decoration. Kurang lebih akhirnya kami menggunakan bentuk dan jenis yang sama.

Contoh bilik untuk para tamu VIP
Sumber: Samara Decoration
5. Stand dan buffet makanan

Untuk stand buffet makanan, kita menginginkan untuk tetap dikonsistenkan dengan tema rustic kami. Sebenarnya. Namun setelah dikonfirmasi, bentuk-bentuk dekorasi yang kami inginkan tidak tersedia. Akhirnya kami memilih dari stok yang ada saja, karena bagaimanapun budget kami yang terbatas tidak bisa memaksa vendor untuk memenuhi keinginan kami. Haha.

6. Lain-lain

Dengan keterbatasan yang ada, vendor's resource dan dana. Kami beberapa kali harus menyesuaikan ekspektasi dengan realita yang ada. Selain pada dasarnya budget menjadi concern kami yang utama, kami juga tak ingin untuk memaksakan keinginan kami untuk dekorasi ini, sesuatu yang menurut kami hanyalah pendukung acara saja. Namun tetap, dalam proses diskusi dan tawar menawar dengan vendor, kami tetap berusaha untuk mendapatkan sesuai dengan yang kita inginkan dengan budget seminimal mungkin.

Ingin tahu bagaimana akhirnya bentuk dekorasi yang akhirnya kita gunakan di acara pernikahan kami? Baca review dan gambar-gambarnya di sini.
Selamat merencanakan pernikahan impian!

Sumber: pinterest.com

Sumber: pinterest.com

Sumber: pinterest.com

Sumber: Bridestory.com

Sumber: pinterest.com

Sumber: pinterest.com

Sumber: pinterest.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar