Pages

Rabu, 20 Februari 2019

Drama Terberat : Terpisah Jarak Sementara Waktu

13 Februari 2019

COE yang menjadi syarat administratif bagi warga asing untuk tinggal menetap di Jepang dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan, masih belum di tangan. Sementara visa wisata ku sudah habis masa berlakunya esok hari. Sehingga aku harus bersiap-siap pulang malam ini meninggalkan kota Sendai. Kota yang selama 1 bulan ini aku tempati bersama suamiku tersayang. Pun aku harus berpisah bersama suamiku untuk sementara waktu. Sejak aku tahu bahwa kejadian ini akan terjadi padaku, aku tak dapat menahan tangis. Dan sore ini pun tangisku kembali pecah. Menangis dalam pelukan suamiku.

Usia pernikahan kami baru menginjak 1.5 bulan. Kami selalu bersama-sama hingga hari ini. Tetapi untuk beberapa hari kedepan, aku dan suami harus terpisah. Aku di Bekasi dan suami di Sendai, Jepang. Semula aku tak dapat menerima kenyataan pahit yang akan terjadi padaku. Aku kesal. Tangis tiada hentinya menolak apa yang akan aku lalui.
Namun aku tersadar. Pun suami dan orang-orang di sekelilingku mengingatkan. Bahwa ini semua jalan terbaik dari Tuhan yang harus aku hadapi. Tuhan tahu yang terbaik. Tuhan memiliki rencana yang lebih indah. Yang mungkin aku luput olehnya. Aku percaya dan pasrah pada Tuhan.

Sejak 30 desember 2018 lalu kami menikah, suami akan membawaku untuk tinggal bersama di Jepang. Karena saat ini suami sedang sekolah master di Tohoku University di Jepang. Skema kedatangan ku ke Jepang meniru dari skema kedatangan istrinya teman suami yang juga diajak tinggal bersama di Jepang oleh suaminya. Pengajuan visa wisata untuk satu bulan, kemudian setelah tiba di Jepang mengajukan COE yang akan selesai kurang lebih dua minggu, mengubah status visa menjadi dependent sehingga akhirnya mendapatkan resident card. Tanggal 15 Januari aku tiba di Sendai. Dan tanggal 25 Januari kami mengajukan COE di kantor imigrasi kota Sendai. Namun tepat dua minggu setelah pengajuan COE, belum ada kabar apa-apa dari kantor imigrasi. Suami pun mendatangi kantor imigrasi kembali. Menanyakan status pengajuan COEku. Tapi tetap tidak ada hasil. Kami harus siap dengan kemungkinan terburuk. Ya terburuk bagi kami karena kami akan terpisah. Suami sudah mulai mencari tiket pesawat untuk kepulanganku tanggal 14 besok. Hari-hari mendekati masa berlaku visa habis, suami selalu mengecek kotak pos di tempat tinggal kami. Berharap COE sudah ada. Tetapi tidak ada. Sore hari tanggal 13 pun, suami kembali menelfon kantor imigrasi. Tetapi jawaban itu tidak berubah. Harus menunggu. Dan aku diharuskan kembali pulang ke Indonesia. Sore itupun aku baru mempersiapkan keperluan yang akan dibawa. Sedih rasanya. Tetapi ini yang terbaik dari Tuhan. Aku diantar oleh suami hingga ke bandara di Tokyo. Dari rumah kami naik bis kota turun di Sendai station, kemudian dilanjutkan bis yang menuju ke Shinjuku station di Tokyo. Dari shinjuku ke bandara haneda pun juga menggunakan bis. Kami sampai di bandara haneda pukul 8 pagi. Penerbangan pesawat ke Jakarta pukul 11.45. Pukul 10.30 aku masuk gate yang artinya aku harus berpisah dengan suami. Selama proses dari sebelum menikah hingga hari ini memang ada beberapa drama yang terjadi. Tetapi perpisahan sementara ini adalah yang terberat. Semoga Allah mempermudah langkah kami agar kami dapat kembali bertemu secepat mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar