15 Januari 2019
Hari ini adalah hari pertama aku menginjakkan kaki di Jepang. Aku akan tinggal di sini untuk waktu yang sangat lama bersama suami hingga suami menyelesaikan studi S3nya. Jauh sebelum aku menikah dengannya, aku memiliki impian. Aku menginginkan agar aku dapat tinggal di negara orang bersama dengan suami dan anak-anakku. Membayangkan betapa indah dan bahagia dapat tinggal di negara maju, membesarkan anak dengan berbagai macam fasilitas yang terjamin dan menaruh harapan besar agar anak dapat berkembang jauh lebih pesat dibanding jika dibesarkan di Indonesia. Aku tak menyangka jika impianku benar dikabulkan Allah. Aku menikah dengan orang yang sedang studi master di Jepang.
Rabu, 27 Maret 2019
Kembali Pulang!
Tinggal beberapa hari lagi menuju hari kepulanganku kembali ke Sendai, Jepang. Hanya tinggal menunggu visa yang dijanjikan selesai besok. Sudah hampir satu bulan aku tidak bersama dengan suamiku tercinta. Di awal-awal waktu aku berpisah dengannya sunggu sangat berat. Aku selalu terbayang akan kehadirannya bahkan tak segan air matapun jatuh membasahi pipiku. Komunikasi kami tak pernah putus melalui chat dan video call. Tetapi tetap saja terasa berbeda tanpa kehadirannya. Aku harus mencoba terbiasa, tetap menjalani aktivitas agar kesedihan ini tak begitu larut hingga aku bertemu lagi dengannya.
18 Februari 2019
Aku kembali masuk kantor. Padahal 11 Januari kemarin aku sudah pamit pada teman-teman kantorku dan mereka pun sudah mengadakan farewell untukku. Rencana awal saat aku akan tinggal di Jepang, aku akan bekerja remote dari tanggal 14 Januari hingga aku resign tanggal 28 Februari. Ya bekerja remote di Jepang. Karena aku akan pergi hingga hari aku resign, teman-teman kantorku mengadakan farewell tanggal 11 Januarinya. Pun aku sudah pamit ke teman-teman ku yang lain.
Rabu, 20 Maret 2019
Surat itu Tak Kunjung Datang
Dokumen sakti yang kami tunggu selama hampir 3 minggu terakhir ini akhirnya tak datang hingga hari ini tiba, 14 Februari 2019. Dokumen yang dengannya tazkia istri saya bisa tinggal di sendai bersama saya belum juga dikeluarkan oleh pihak imigrasi di Sendai setelah kami mengajukannya 25 Januari lalu.
Hari ini pilihan telah kami ambil. Kami harus berbesar hati dan bersyukur untuk berpisah selama beberapa minggu kedepan hingga dokumen Certificate of Eligibility (CoE) itu rampung. Setelah penantian yang cukup mendebarkan berhari-hari kemarin, akhirnya hari ini istri harus pulang ke indonesia terlebih dahulu karena izin tinggal visa kunjungannya berakhir.
Cerita ini diawali oleh keputusan kami untuk langsung berangkat bersama setelah dua minggu pernikahan di akhir desember 2018 lalu. Saat itu ada beberapa pilihan untuk membawa istri saya untuk tinggal bersama di jepang. Pilihan pertama adalah kami berangkat bersama dan yang kedua adalah istri menyusul setelah saya terlebih dahulu kembali ke jepang. Pilihan untuk berangkat bersama atau tidaknya ke jepang, saat itu sangat mempengaruhi jalur legal mana yang kita tempuh. Sebagai informasi, kita bisa mengundang keluarga atau kerabat untuk berkunjung atau tinggal di jepang dalam jangka waktu tertentu atas jaminan kita yang sudah tinggal di Jepang. Singkatnya ada dua cara, pertama mengundang mereka dengan menggunakan visa kunjungan "Temporary Visitor” (untuk jangka waktu pendek < 3 bulan), dan kedua mengajukan permohonan izin tinggal dalam jangka waktu yang lebih lama (>3 bulan) melalui dokumen CoE. Untuk visa kunjungan kita bisa mengajukannya relatif mudah di kantor kedubes, konsulat atau Visa Consultant VSF Global di Jakarta, sedangkan untuk izin tinggal dengan CoE dalam hal ini dengan status "dependent" kita perlu mengajukan aplikasi terlebih dahulu, kemudian menggunakan CoE tersebut untuk mengajukan Visa khusus (jika ingin lebih tahu apa itu CoE "dependent" bisa dilihat di sini). Untuk CoE ini normalnya pengajuannya harus dilakukan di kantor Imigrasi pusat Jepang atau cabang daerah, sehingga CoE harus dikirim ke Indonesia terlebih dahulu untuk kemudian bisa digunakan. Pengajuan CoE ini memakan beberapa waktu, tertulis di website itu membutuhkan waktu 1 hingga 3 bulan. Info lebih lanjut tentang dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan CoE Jepang bisa di lihat di sini.
Hari ini pilihan telah kami ambil. Kami harus berbesar hati dan bersyukur untuk berpisah selama beberapa minggu kedepan hingga dokumen Certificate of Eligibility (CoE) itu rampung. Setelah penantian yang cukup mendebarkan berhari-hari kemarin, akhirnya hari ini istri harus pulang ke indonesia terlebih dahulu karena izin tinggal visa kunjungannya berakhir.
Cerita ini diawali oleh keputusan kami untuk langsung berangkat bersama setelah dua minggu pernikahan di akhir desember 2018 lalu. Saat itu ada beberapa pilihan untuk membawa istri saya untuk tinggal bersama di jepang. Pilihan pertama adalah kami berangkat bersama dan yang kedua adalah istri menyusul setelah saya terlebih dahulu kembali ke jepang. Pilihan untuk berangkat bersama atau tidaknya ke jepang, saat itu sangat mempengaruhi jalur legal mana yang kita tempuh. Sebagai informasi, kita bisa mengundang keluarga atau kerabat untuk berkunjung atau tinggal di jepang dalam jangka waktu tertentu atas jaminan kita yang sudah tinggal di Jepang. Singkatnya ada dua cara, pertama mengundang mereka dengan menggunakan visa kunjungan "Temporary Visitor” (untuk jangka waktu pendek < 3 bulan), dan kedua mengajukan permohonan izin tinggal dalam jangka waktu yang lebih lama (>3 bulan) melalui dokumen CoE. Untuk visa kunjungan kita bisa mengajukannya relatif mudah di kantor kedubes, konsulat atau Visa Consultant VSF Global di Jakarta, sedangkan untuk izin tinggal dengan CoE dalam hal ini dengan status "dependent" kita perlu mengajukan aplikasi terlebih dahulu, kemudian menggunakan CoE tersebut untuk mengajukan Visa khusus (jika ingin lebih tahu apa itu CoE "dependent" bisa dilihat di sini). Untuk CoE ini normalnya pengajuannya harus dilakukan di kantor Imigrasi pusat Jepang atau cabang daerah, sehingga CoE harus dikirim ke Indonesia terlebih dahulu untuk kemudian bisa digunakan. Pengajuan CoE ini memakan beberapa waktu, tertulis di website itu membutuhkan waktu 1 hingga 3 bulan. Info lebih lanjut tentang dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan CoE Jepang bisa di lihat di sini.
Langganan:
Postingan (Atom)